Pamekasan, 8 September 2025 – Memasuki awal musim kemarau, Relawan Nusantara (RN) kembali hadir mendampingi masyarakat yang terdampak kekeringan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan tertanggal 1 September 2025, potensi kekeringan tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai respons cepat atas situasi tersebut, Relawan Nusantara melakukan pendistribusian air bersih setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kegiatan ini dimulai pada Senin, 8 September 2025, dengan fokus utama membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Penambahan Armada dan Titik Distribusi

Seiring meluasnya dampak kekeringan yang diperkirakan berlangsung hingga Oktober, Relawan Nusantara melakukan penambahan armada tangki air bersih ke sejumlah titik distribusi. Beberapa lokasi yang menjadi sasaran antara lain:

  • Dusun Soro’, Desa Pegagan, Kecamatan Pademawu (2 titik)
  • Dusun Tengah, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan (2 titik)
  • Desa Gardu, Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan

Langkah ini dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih lebih merata dan cepat.

Dampak Positif Bagi Warga

Bagi masyarakat, pendistribusian air bersih ini menjadi solusi sementara yang sangat membantu, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti memasak, minum, mandi, dan mencuci. Namun, Relawan Nusantara menegaskan bahwa upaya ini bukan berarti permasalahan kekurangan air telah selesai. Tantangan pemenuhan air bersih diperkirakan masih berlangsung hingga musim penghujan tiba.

Komitmen Relawan Nusantara

Relawan Nusantara terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat dengan semangat gotong royong dan kepedulian. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Relawan Nusantara berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga yang tengah berjuang menghadapi kemarau panjang. Klik di sini untuk ikut berkontribusi, karena kepedulian kecil kita dapat membantu menjaga keberlangsungan hidup masyarakat yang tengah berjuang di musim kemarau.