Pattani, Thailand – Ribuan pemuda memadati Pattani Center pada Rabu (20/8/2025) dalam agenda Orasi Pemuda Menembus Blokade Gaza yang digelar oleh Sumud Nusantara. Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian gerakan internasional Global Sumud Flotilla yang menghadirkan suara para pemuda rumpun Melayu dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Mereka menunjukkan bahwa kepedulian terhadap Palestina tidak mengenal batas negara.

Relawan Nusantara Turut Ambil Peran di Global Sumud Flotilla

Di balik kegiatan ini, Relawan Nusantara pun turut ambil peran dalam gerakan internasional Global Sumud Flotilla, sebuah konvoi damai yang bertujuan menembus blokade Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Gerakan ini tidak hanya membawa pesan solidaritas, tetapi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meluaskan manfaat dan dukungan agar suara kemanusiaan menggema lebih kuat di dunia internasional.

Di tengah terik panasnya Pattani, suara orasi bergema lantang. Satu per satu perwakilan negara berdiri di panggung, menyampaikan pesan yang sama, “Palestina tidak sendiri.” Seruan itu bukan sekadar slogan, melainkan janji solidaritas yang lahir dari hati para pemuda Asia Tenggara.

Massa terdiam haru saat pemuda Pattani menampilkan teatrikal genosida, sebuah drama yang menggambarkan penderitaan rakyat Gaza akibat blokade panjang dan agresi tak berkesudahan. Adegan-adegan sunyi disertai jeritan simbolik itu menggetarkan jiwa, menegaskan bahwa luka Palestina adalah luka kita bersama.

Acara kemudian dilanjutkan dengan konvoi damai. Sekitar 30 mobil dan ratusan motor bergerak pelan dari Pattani Center menuju Masjid Kresik, membawa bendera dan poster solidaritas. Menjadi simbol perjalanan panjang perjuangan, sekaligus doa yang bergerak di jalanan, agar Gaza kembali bebas bernapas.

Konvoi Damai Berlanjut ke Malaysia, Suara Solidaritas Menggema di Asia Tenggara

Rangkaian aksi solidaritas ini memang tidak berhenti di Pattani. Agenda berikutnya akan berlangsung di Malaysia sebagai titik penting perjalanan, sekaligus penguatan dukungan publik di Asia Tenggara untuk menekan berakhirnya blokade Gaza.

Berbagai NGO di Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy juga akan menggelar aksi serupa sebelum relawan bertolak ke Tunisia. Agenda akbar ini membuktikan bahwa dari Pattani hingga Kuala Lumpur, dari Jakarta hingga Manila, pemuda rumpun Melayu bersatu menyuarakan kemanusiaan. Gaza tidak sendirian. Karena suara solidaritas akan terus bergema, melampaui batas negara dan sekat politik.

Mari Berlayar Bersama

Tidak semua dari kita bisa ikut menaiki kapal dan menembus blokade Gaza. Tapi pesan cinta kita bisa ikut berlayar bersama mereka. Sebab setiap dukungan adalah tanda bahwa kemanusiaan tak akan pernah bisa dibungkam.

Klik di sini untuk ikut melayarkan dukungan. Karena sekecil apa pun kepedulian dari kita, adalah kekuatan yang mendorong kapal ini bisa sampai ke Gaza.