Denpasar, 21 September 2025 – Hujan deras yang mengguyur Denpasar pada 10 September lalu meninggalkan luka dan lumpur di hampir setiap sudut kota. Sungai Tukad Badung yang meluap membuat rumah-rumah, toko, hingga tempat kerja warga terendam. Saat air surut, yang tersisa bukan hanya lumpur tebal, tapi juga kesedihan dan kebingungan tentang bagaimana melanjutkan kehidupan sehari-hari.

Tim dari Relawan Nusantara pun turun langsung, mendapat amanah dari PT Pertamina Kilang Minyak Internasional dan PT Pertamina Kilang Minyak Balikpapan untuk menyalurkan makanan siap saji bagi para penyintas banjir. Sebanyak ratusan porsi makanan dibagikan, bukan hanya untuk mengisi perut, tapi juga untuk menyampaikan pesan sederhana, bahwa saudara kita tidak pernah sendiri.

Langkah Kecil di Tengah Genangan

Pagi itu, enam orang Tim Relawan Nusantara berangkat membawa kotak-kotak makanan menuju tiga titik terdampak. Lokasi pertama di Jl. Pulau Biak, Banjar Tegal Gede, Denpasar Barat. Di sana, udara masih lembap, dan aroma lumpur bercampur dengan wangi sabun cuci. Kami melihat warga bahu membahu membersihkan rumah mereka. Seorang bapak paruh baya, yang kemudian kami tau adalah Kelian Adat Desa Pulau Biak, menyambut kami dengan senyum yang lelah namun begitu tulus, dan mengucapkan terimakasih.

Perjalanan berlanjut ke Jl. Kertapura, Pemecutan Klod. Beberapa anak kecil berlarian tanpa alas kaki, bermain air sisa genangan. Seorang ibu dengan tangan penuh cucian menatap dari jauh, lalu tersenyum saat tau tim Relawan Nusantara membawa makanan. Sekotak nasi hangat mungkin tampak sederhana, tapi di tengah situasi seperti ini, rasanya seperti pelukan hangat bagi mereka.

Cahaya Kecil dari Tangan yang Peduli

Titik terakhir yang didatangi adalah Jl. Taman Pancing Timur, Pemogan, Denpasar Selatan. Posko penanganan banjir masih aktif di bawah koordinasi Ibu Ocik, seorang perempuan tangguh yang tak berhenti memberi semangat pada warga. Ia menyalami tim Relawan Nusantara satu per satu.

Di sela-sela pembagian bantuan, tim Relawan Nusantara menyadari satu hal, bahwa  bencana mungkin memang merenggut banyak hal, tapi tidak bisa memadamkan rasa gotong royong. Warga saling bantu, saling hibur, dan saling jaga. Tim Relawan Nusantara hanya datang sebentar, tapi yang tersaksikan adalah keteguhan hati yang luar biasa.

Bersama Pertamina, Relawan Nusantara belajar bahwa membantu bukan hanya tentang memberi, tapi juga hadir, mendengar cerita mereka, menepuk bahu yang lelah, dan membawa sedikit harapan di tengah kesulitan.

Semoga bantuan kecil ini menjadi pengingat, bahwa di balik setiap bencana, selalu ada tangan-tangan yang tidak berhenti peduli untuk berjuang menumbuhkan kembali kehidupan.

Klik di sini untuk ikut mengulurkan tangan bersama Relawan Nusantara. Karena setiap bantuan kecil mampu meringankan beban besar saudara-saudara kita yang terdampak bencana.